Ahmad Fauzan menjelaskan bahwa relasi agama dan negara didasarkan pada relasi yang bersifat resiprokal. Inilah yang menurutnya dipegang oleh Muhammad Natsir, terutama dalam merumuskan teori negara Islam di Indonesia.
Fauzan menegaskan lebih jauh bahwa Natsir merupakan tokoh nasional pertama yang membuka perdebatan dengan Soekarno soal perlunya mendirikan negara Islam di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ahmad Fauzan dalam ngaji kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Dialektika Institute for Culture, Religion and Democracy pada Senin (11/04/2022).
Lewat asumsi Natsir yang terinspirasi dari Ibnu Taymiyyah, Fauzan menjelaskan bahwa tokoh utama yang mendukung ide negara Islam ini sangat getol melancarkan signifikansi Islam sebagai negara.
Ada asumsi dasar yang melandasi pemikiran ini, di antaranya ialah pertama, Islam merupakan agama yang lengkap yang mengatur semua aspek kehidupan, kedua, Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Indonesia dan ketiga, keragaman budaya yang dekat dengan Islam.
Setelah mengemukakan pandangan Natsir terkait negara Islam, Fauzan juga menjelaskan sisi islami dari demokrasi yang diajarkan Nabi di masa itu. Menurutnya, demokrasi yang diajarkan Nabi merupakan sesuatu yang paling maju di zamannya.
Dan persoalan paling kompleks di masa itu ialah soal politik, jadi bukan teologis. Fauzan mencatat bahwa persoalan politik di era awal Islam cukup pelik sehingga menimbulkan perpecahan di kalangan internal Islam.
Simak penjelasan lengkap dalam video berikut ini: