Oleh: Rafli Kahfi (Ketua Umum HMI MPO Komisariat UIN Sumatera Utara)
Mungkin banyak diantara kita yang berfikir bahwa menikah, berkeluarga, atau berhubungan dengan lawan jenis rasanya sangat sulit bahkan mengerikan .
Ya memang akan terasa sulit apabila kita tidak memiliki ilmu atau pengetahuan tentang bagaimana caranya membangun hubungan baik dalam keluarga sehingga kehidupan berkeluarga terlihat begitu mengerikan bagi sebagian orang.
Sebenarnya sudah banyak sekali tips atu langkah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kehidupan berkeluarga yang bahagia, atau didalam islam bisasanya disebut keluarga sakinah, mawaddah, warohmah.
Dalam agama sendiri sudah banyak terdapat tips yang disarankan untuk membangun keluarga bahagia. Diantaranya yaitu dengan memilih calon pendamping hidup yang taat, saling menjaga, bahkan terus belajar untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik. Berikut ini beberapa pendapat para pakar filosof untuk mewujudkan keluarga bahagia.
1. Alain De Botton
Menurut Alain, kebahagiaan akan didapat dari yang namanya ordinary life atau hidup sederhana. Kesederhaaan didalam islam biasa disebut dengan kata “zuhud”. Jadi, suatu keluarga akan mencapai kebahagiaan apabila didalam keluarga tersebut tertanam sifat zuhud.
Zuhud yang dimaksud disini bukan berarti menjauhi atau anti terhadap dunia. Akan tetapi zuhud yang dimaksud disini yaitu tidak mengejar atau menyimpan harta dunia secara berlebihan.
Disamping zuhud juga harus tertanam didalam keluarga itu sifat Qona’ah. Sifat Qona’ah yaitu merasa cukup atas segala kenikmatan atau rezeki yang diberikan alloh berapapun jumlahnya, bagaimanapun kadar dan bentuknya, semuanya diterma dengan lapang dada.
Sifat Qona’ah inilah yang akan medorong siapapun yang sudah berkeluarga untuk selalu menerima segala bentuk suka cita yang ada didalam keluarga. Seperti contohnya seorang istri apabila didalam dirinya tertanam sifat Qona’ah, maka berapapun penghasilan yang diperoleh suaminya akan diterima dengang lapang dada.
2. Paul Dolan
Menurut paul dolan, kebahagiaan akan dicapai apabila didalam hidup ini ada suatu tujuan. Seperti contoh apabila ingin mencapai kebahagiaan didalam keluarga, maka didalam keluarga tersebut harus memiliki tujuan dalam hidup seperti, mewujudkan kehidupan yang harmonis.
Tujuan hidup itu yang akan membuahkan kebahagiaan bagi siapa saja yang mau mewujudkannya sehingga hidupnya menjadi lebih bermakna.
Hidup bahagia adalah impian semua insan. Namun sangat banyak sekali manusia didunia ini yang belum bisa mendapatkan hakikat dari kebahagiaan itu sendiri. Sehingga banyak dari mereka yang mengalami frustasi atau bahkan depresi diakibatkan hidupnya yang terasa sangat tertekan.
Didalam al-qur’an alloh sudah menerangkan bahwa allohlah yang mendatangkan kebahagiaan didalam hati orang beriman “Huwalladzi anzala sakinata fi qulubil mu’minin”.
Tinggal kita sebagai makhluk ciptaaan Nya yang mau atau tidak untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan aturannya supaya kita semua bisa memperoleh kehidupan yang bahagia ‘Fiddini waddunya wal alkhiroh”