JAKARTA, KLIKERS.id – Lembaga Survei Independen Nusantara (LSI-Nusantara) hari ini Minggu (01/09/2023) merilis hasil survei terbaru. Melalui acara bedah survei dan diskusi bertema Cawapres Perempuan, NU, dan Millenial di Hotel Des Indes Jl. HOS. Cokroaminoto No.84 – 86, RT.3/RW.5, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, LSI-Nusantara mengungkapkan beberapa temuan surveinya.
Hadir sebagai narasumber, founder LSI-Nusantara Yasin Mohammad dan pengamat politik Ujang Komarudin dan Dr. Sidrotun Naim (Akademisi Alumnus Queensland University-Australia) dengan dipandu oleh moderator Muhammad Khutub, Direktur Dialektika Institute.
LSI-Nusantara menyampaikan bahwa berdasarkan publikasi beberapa periode survei, memperlihatkan dinamika elektoral yang menunjukkan kekuatan bakal Capres dan Cawapres pada kontestasi Pilpres 2024 tidak mengalami pergeseran ekstrem.
Kecenderungan dukungan terhadap kandidat Capres mengerucut pada tiga nama, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Masing-masing nama menunjukkan kecenderungan dinamika yang relatif stabil atau cenderung tidak mengalami dinamika perubahan ekstrem.
Melihat fenoma tersebut, LSI-Nusantara menilai menarik untuk meng-capture variable spesifik dalam dinamika politik elektoral melalui segmen ceruk pemilih besar. Melalui survei yang dilakukan pada periode 24-29 September 2023, LSI-Nusantara berusaha meng-capture tiga segmen ceruk pemilih besar, yaitu Perempuan, NU dan Millenial serta generasi Z. Pertimbangannya, segmen ini bisa menjadi potensi yang menentukan bagi kemenangan pasangan calon pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Survei LSI-Nusantara dilakukan secara nasional melalui telepolling dengan melibatkan 1200 responden. Metodologi survei dilakukan dengan menelepon responden sebelumnya pernah menjadi responden terpilih dalam survei LSI-Nusantara pada survei-survei sebelumnya. Pemilihan responden dilakukan secara acak sistematis program komputerisasi yaitu dengan memasukkan data base nomor telepon. Pengumpulan data dilakukan melalui telepon dengan panduan kuesioner oleh surveyor telepolling. Survei LSI-Nusantara memiliki tingkat kepercayaan survei 95% dan Margin of error sebesar ± 2,8%.
Perilaku Pemilih
Hasil survei LSI-Nusantara menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemilih untuk memilih Cawapres Perempuan sangat tinggi jika Pilpres 2024 diikuti oleh Cawapres Perempuan dimana 71% Cawapres Perempuan akan dipilih oleh responden. Sementara Cawapres representasi millenial 19% mempertimbangkan akan dipilih, kemudian Cawapres representasi NU akan dipilih oleh responden dengan tingkat partisipasi 35% dan Cawapres representasi etnis Jawa akan dipilih dengan tingkat pastisipasi sebesar 30%.
Partisipasi pemilih cenderung tinggi untuk memilih jika Pilpres 2024 diikuti oleh Cawapres Perempuan dengan 71% responden akan memilihnya. Sementara di segmen representasi millennial cenderung bersikap apatis dengan hanya 19% akan memilih Cawapres representasi millennial dan Sebagian besar memilih netral dia ats 50%. Pun demikian pada Cawapres representasi NU, dan etnis Jawa.
Cawapres Representase Perempuan
Melalui simulasi pertanyaan tertutup saat responden diajukan pertanyaan, jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih Cawapres Perempuan siapa?
Elektabilitas Cawapres Perempuan dengan simulasi 5 (lima) nama Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 31,6%, Khofifah Indar Parawansa 29,0%, Susi Pudjiastuti 9,2%, Puan Maharani 7,2% dan Sei Mulyani 4,0% sementara yang tidak menjawab atau belum menentukan pilihan 19,0%.
Saat disodorkan 3 nama dengan simulasi tertutup Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 34,4%, Khofifah Indar Parawansa 33,6%, Puan Maharani 9,7% dan yang tidak menjawab atau belum menentukan pilihan 22,3%.
Saat disodorkan pasangan nama dengan Capres Ganjar-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 33,0%, urutan kedua Ganjar-Khofifah Indar Parawansa 30,2%, Ganjar-Puan Maharani 27%%.
Yenny Wahid juga unggul saat berpasangan dengan Prabowo dengan simulasi Cawapres Perempuan. Simulasi tertutup Prabowo-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 38,2%, Prabowo-Khofifah Indar Parawansa 37,0%, Prabowo-Puan Maharani 29,6%.
Simulasi Cawapres Representase NU
Jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih Cawapres representasi NU siapa?
Saat dilakukan simulasi pasangan Capres Cawapres dengan representasi NU pasangan Ganjar-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 33,0%, Ganjar – Erick Thohir 32,8%, Ganjar-Mahfud MD 30,4% dan Ganjar-Khofifah Indar Parawansa 30,2%.
Yenny Wahid juga unggul saat berpasangan dengan Prabowo dengan simulasi Cawapres NU. Simulasi tertutup Prabowo-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 38,2%, Prabowo – Erick Thohir 38,1% Prabowo-Khofifah Indar Parawansa 37,0%, Prabowo-Mahfud MD 36,4%.
Kemudian saat dilakukan simulasi Yenny Wahid vs Mahfud MD dengan berpasangan Capres Ganjar dan Prabowo diperoleh elektabilitas Ganjar-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 36,0%, Ganjar-Mahfud MD 31,4%. Simulasi tertutup Prabowo-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 35,4%, Prabowo-Mahfud MD 31,4%
Cawapres Representase Milenial
Jika dilakukan simulasi pasangan dengan representasi Cawapres Millenial pasangan Ganjar-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 33,0%, Ganjar – Erick Thohir 32,8%, Ganjar-Mahfud MD 30,4% dan Ganjar-Khofifah Indar Parawansa 30,2%, Ganjar-AHY 25,3%, Ganjar – Puan Maharani 27.0% dan Ganjar-Gibran 31,2%.
Yenny Wahid juga unggul saat berpasangan dengan Prabowo dengan simulasi Cawapres millenial. Simulasi tertutup Prabowo-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 38,2%, Prabowo – Erick Thohir 38,1% Prabowo-Khofifah Indar Parawansa 37,0%, Prabowo-Mahfud MD 36,4%, Prabowo-AHY 34,5%, Prabowo – Gibran 36,5%.
Yasin Mohammad mengatakan, Yenny Wahid menjadi figur Cawapres yang berpotensi menjadi penentu kemenangan Pilpres 2024. Sosok Yenny Wahid berpotensi menjadi faktor penentu kemenangan Capres pada Pilpres 2024. Yenny Wahid memilki modal electoral kuat sebagai Cawapres pada tiga segmen pemilih yaitu figur Cawapres yang merepresentasik perempuan, representasi basis pemilih NU, dan juga kelompok pemilih millennial serta generasi Z.