KLIKSAJA.CO – Menag Yaqut Cholil Qoumas ingin Kementerian Agama dapat mengoptimalkan peran layanan keagamaan kepada umat. Karenanya, Menag berkomitmen untuk menyeimbangkan anggaran fungsi pendidikan dan keagamaan.
“Di masa kepemimpinan saya, saya ingin menyeimbangkan antara anggaran urusan pendidikan dan keagamaan. Ada prioritas tertentu yang harus ditekankan sebagai urusan Bimas keagamaan,” ujar Menag saat memberi sambutan pada Rakernas Bimas Islam di Cilegon, Kamis (03/03/2022).
Hadir, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, para staf khusus Menteri Agama, pejabat eselon II Ditjen Bimas Islam, serta Kabid Urais Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia.
Anggaran Kementerian Agama selama ini didominasi untuk urusan pendidikan. Tercatat tidak kurang 80% anggaran Kemenag untuk fungsi pendidikan. Sebanyak 20% lainnya untuk urusan keagamaan yang terdistribusi ke Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, serta Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu.
Kesenjangan anggaran ini yang akan diupayakan oleh Menag untuk diseimbangkan. Apalagi, nama kementerian ini adalah Kementerian Agama, bukan kementerian pendidikan.
“Kita akan terus berusaha dengan berbagai cara agar problem anggaran ini bisa terpecahkan. Tidak terlalu jauh gap nya dengan pendidikan, kita coba dekatkan,” pesan Menag.
Menag menekankan bahwa Ditjen Bimas adalah etalase Kementerian Agama. Untuk itu, ASN pada Ditjen Bimas harus mampu memberikan pelayanan keagamaan yang prima kepada masyarakat.
“Jangan sampai saat ada masyarakat yang ingin dilayani, kita tidak berada dalam posisi sempurna untuk melayani,” pesannya.
“Dirjen Bimas Islam harus mampu menjadi ujung tombak Kemenag,” tandasnya.
Menag mengingatkan bahwa ASN Kemenag adalah pelayan masyarakat. Sebagai pelayan, ASN harus dapat memberikan layanan terbaik dan prima kepada umat dan masyarakat