Medan, – Halal bihalal Pengurus Besar Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Batu Bara (PB- IPMBB) Sumatera Utara (Sumut) diwarnai aksi ricuh.
Aksi ricuh ini terjadi lantaran adanya dugaan penggelapan dana hibah yang diberikan pemerintah Kabupaten Batu Bara sebesar Rp50 juta, oleh ketua umum PB IPMBB, Dermawan Nasution.
Dari pantauan lokasi, tarik enarik antara Pengurus Komisariat (PK) dan Pengurus Besar (PB) IPMBB berlangsung di Aula Martabe lantai 2 kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Minggu (14/5/2023).
Sementara, Bupati Batu Bara, Zahir yang hadir di acara itu terlihat berdiam diri. Kemudian, sejumlah pengurus komisariat IPMBB dari berbagai Universitas berteriak mosi tidak percaya kepada ketua PB IPMBB Dermawan Nasution yang tidak transparan mengenai dana hibah tersebut.
Selain itu, mahasiswa PK IPMBB juga membentangkan spanduk bertuliskan #Save IPMBB #Tidak ada tempat untuk orang yang pembohong.
“Kami PK Univa, Unpab, Uinsu telah mengeluarkan mosi tidak percaya kawan-kawan,” seruan mahasiswa.
Pengurus Komisariat IPMBB Universitas Islam Negeri Sumatera utara (UINSU), Arsyad Kamal mengungkapkan dana hibah dari Pemkab Batu Bara sudah diterima pengurus besar IPMBB pada November 2022 lalu, tetapi tidak diketahui kemana dana tersebut disalurkan dan tidak adanya transaparansi.
Ia menduga uang sebesar Rp50 juta tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi ketua umum IPMBB, Dermawan Nasution.
“Total Rp50 juta dari Kesbangpol dan itu Pemkab Batu Bara untuk organisasi IPMBB nyatanya sampai kini uang itu tidak disalurkan, dugaan kami itu untuk pribadi ketua umum PB IPMBB sendiri. Kalau emang betul kenapa takut, malah buang badan,” kata Arsyad Kamal.
Lanjut Kamal menerangkan sebelumnya ia bersama pengurus komisariat IPMBB juga telah memberikan ruang ke Dermawan Nasution selaku ketua umum IPMBB untuk memberikan klarifikasi terkait dana hiba namun tidak terpenuhi.
“Kami sudah memberikan ruang bagi ketua umum pengurus besar IPMBB, dari isu cairnya dana hibah ini terus terang kami merasa terkhianati bukan dari mulut kader IPMBB melainkan organisasi daerah (Organda) di Batu Bara. Artinya kami sudah berusaha berkhuznuzon, rupanya memang dapat dan sudah pencairan di bulan November itu sudah cair, kondisi adem ayem, sampai sampai bendahara umum dan sektretaris IPMBB tidak mengetahui hal itu. Jadi ada apa?,” ucapnya.
Usai kericuhan terjadi, Arsyad Kamal mewakili pengurus komisariat IPMBB dari berbagai universitas di Sumut berharap permasalahan ini segera terselesaikan dan adanya transaparansi.
“Kami meminta korps alumni IPMBB agar mengambil sikap dan cepat di musyawarah luar biasa. Seminimal hari ini juga ketua panitia muslub akan terpilih, terlepas kapan, yang penting panitia sudah terpilih,” cetusnya.