Pengantar Ulumul Hadis

Writed by: Wita Azani

  1. Hadis: Definisi dan Fungsinya terhadap Al-Quran

Definisi Hadis

Hadis dalam terminologi Islam merujuk pada segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan (qauli), perbuatan (fili), persetujuan (taqriri), maupun sifat-sifatnya. Hadis memiliki peran penting dalam memperjelas, menafsirkan, dan melengkapi ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-Quran.

 Fungsi Hadis terhadap Al-Quran

  1. Penjelasan (Tafsir): Hadis berfungsi menjelaskan ayat-ayat Al-Quran yang memerlukan penjelasan lebih rinci. Contohnya, rincian tentang tata cara sholat yang tidak dijelaskan secara lengkap dalam Al-Quran.
  2. Penambahan Hukum: Beberapa hukum syariat yang tidak disebutkan dalam Al-Quran dijelaskan melalui hadis. Misalnya, hukum mengenai zakat fitrah atau detail puasa Ramadhan.
  3. Pengkhususan (Takhshish): Hadis dapat mengkhususkan hukum yang bersifat umum dalam Al-Quran.
  4. Penetapan Hukum (Tasyri’): Melalui hadis, Nabi Muhammad SAW menetapkan beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Quran, seperti larangan menggabungkan dua wanita bersaudara dalam satu pernikahan.
  5. Macam-macam Hadis
  6. Hadis Qouli (Perkataan)

Hadis Qouli adalah segala perkataan yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Misalnya:

“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Hadis Fili (Perbuatan)

Hadis Fili adalah segala perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Misalnya, tata cara beliau dalam melaksanakan shalat.

  1. Hadis Taqriri (Persetujuan)

Hadis Taqriri adalah persetujuan Nabi Muhammad SAW terhadap suatu perbuatan atau perkataan sahabatnya. Misalnya, persetujuan beliau terhadap tindakan seorang sahabat yang makan daging biawak.

  1. Klasifikasi Hadis Berdasarkan Kualitas
  2. Hadis Sahih

Hadis Sahih adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabith (kuat hafalannya), serta tidak memiliki ‘illat (cacat) dan tidak bertentangan dengan hadis lain yang lebih kuat. Contohnya, hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

  1. Hadis Hasan

Hadis Hasan adalah hadis yang sanadnya bersambung dan diriwayatkan oleh perawi yang adil, namun dhabith-nya kurang sedikit dari perawi hadis sahih. Hadis Hasan masih bisa dijadikan hujah dalam menetapkan hukum syariat.

  1. Hadis Dhaif

Hadis Dhaif adalah hadis yang tidak memenuhi kriteria hadis sahih atau hasan, seperti adanya perawi yang tidak dikenal atau cacat dalam hafalan. Hadis Dhaif tidak bisa dijadikan dasar dalam menetapkan hukum syariat.

  1. Umat Muslim adalah Bersaudara

Uraian Hadis-Hadis

 

  1. Hadis 1

“لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه”

 “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.”

 Sanad dan Matan: Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no. 13) dan Imam Muslim (no. 45). 

Analisis:

Hadis ini menekankan pentingnya rasa empati dan kasih sayang antar sesama Muslim. Seseorang tidak dikatakan beriman dengan sempurna jika tidak memiliki kepedulian terhadap saudaranya sebagaimana dia peduli terhadap dirinya sendiri. Ini mengajarkan prinsip solidaritas dan kebersamaan dalam Islam.

  1. Hadis 2

“المسلم أخو المسلم لا يظلمه”

 “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzaliminya.” 

Sanad dan Matan: Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no. 2442) dan Imam Muslim (no. 2580).

Analisis:

Hadis ini menekankan bahwa hubungan antara Muslim harus dibangun atas dasar persaudaraan yang kuat. Tidak boleh ada tindakan zalim di antara mereka. Prinsip ini mendorong adanya keadilan dan perlakuan baik di dalam komunitas Muslim.

  1. Hadis 3

“المؤمن المؤمن كالبنيان يشد بعضهم بعضا”

“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan.”

Sanad dan Matan: Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no. 481) dan Imam Muslim (no. 2585).

Analisis

Hadis ini menggambarkan hubungan antar mukmin yang saling mendukung dan memperkuat, seperti struktur bangunan yang saling menopang. Ini mengajarkan pentingnya kerjasama, saling mendukung, dan membangun kekuatan bersama dalam komunitas Muslim.

Kesimpulan

Hadis-hadis tersebut menunjukkan betapa pentingnya persaudaraan dan solidaritas dalam Islam. Melalui pemahaman dan penerapan hadis-hadis ini, umat Muslim diharapkan dapat membangun masyarakat yang adil, penuh kasih sayang, dan saling mendukung. Pesan-pesan ini relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan kedamaian dan keharmonisan di tengah keberagaman. 

Footnote:

  1. Shahih Bukhari. Kitab Iman, Bab. Hadis no. 13.
  2. Shahih Muslim. Kitab Iman, Bab. Hadis no. 45.
  3. Shahih Bukhari. Kitab Mazalim, Bab. Hadis no. 2442.
  4. Shahih Muslim. Kitab Birr wa Silah, Bab. Hadis no. 2580.
  5. Shahih Bukhari. Kitab Mazalim, Bab. Hadis no. 481.
  6. Shahih Muslim. Kitab Birr wa Silah, Bab. Hadis no. 2585.