By: Agung Prayogo S. Sos, 2024.
Serdang Bedagai, Minggu 30 Juni 2024 di Aula Sekolah MAS al-Washliyah 12 Perbaungan. PD al-Washliyah bersama para kader dan organ bagian mengadakan pertemuan dalam rangka silaturahmi untuk menguatkan sibgah al-Washliyah.
Al-Jamiyatul al-Washliyah adalah organisasi yang menghubungkan Hablum min Allah dan Hablum min An-nas yang merupakan salah satu ciri khas (sibghah) yang dimiliki organisasi ini, yaitu suka bersilaturahmi. Hal tersebut di ungkapkan Ahmad Susanto (agek) sebagai pembuka diskusi.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa organ bagian al-Washliyah diantaranya GPA, IPA, dan Muslimat. Turut juga menyertai pada kader senioren dan kader muda dalam acara forum silaurahmi kader yang bertepatan dalam penutupan Latihan Kader Dasar (LKD) IPA Sekolah MAS al-Washliyah 12 Perbaungan
Ustad Dauli Damanik M.A mengatakan bahwa kader al-Washliyah harus mencirikan dan tidak malu sebagai seorang kader yang dibesarkan di organisasi al-Jamiyatul Washliyah, bahwa kader washliyah dalam setiap momen dan kesempatan senantiasa mengucapkan surah ash-Saf ayat 10-13.
Dijelaskan bahwa surah ash-Saf 10-13 adalah salah satu ciri khas yang melekat sebagai identitas kader al-Washliyah, sehingga organisasi ini dikenal dan diketahui masyarakat luas.
“Kegiatan ini merupakan momen penting untuk menyatukan visi dan misi al-Washliyah dengan tegak lurus dalam memajukan organisasi.” Menurut saya al-Washliyah bukan organisasi untuk golongan tertentu melainkan untuk ummat. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi dan loyalitas kader dalam memajukan al-Jamiyatul Washliyah.
Pada kesempatan itu dihadirkan juga pemakalah Ustad Dr. Mukhlis M.A dalam isi makalahnya yang berjudul “Mengambil I’tibar dari Syarat Hadis Shahih untuk Mengkokohkan Organisasi” sebagai pemantik diskusi. Pada moment itu Ustad Mukhlis menegaskan bahwa untuk memajukan organisasi dapat menarik pendekatan hadis shahih (muqabalah falsafah) sehingga organisasi menjadi kuat dan berkembang.
Sekadar catatan bahwa forum silaturahmi dimaksudkan untuk merajut seluruh para kader guna mendiskusikan arah perjuangan al-Jamiyatul Washliyah kedepan. Kader bukanlah orang yang termasuk dalam jajaran kepengurusan organisasi saja, melainkan seluruh elemen yang memiliki rasa cinta kepada al-Washliyah. Sehingga organisasi ini tetap eksis zaman berzaman.